Lomba ini akan diikuti 20 perahu sandeq, dari 21 perahu yang terdaftar sebagai peserta festival Sandeq Race. 1 perahu gagal mengikuti lomba segitiga karena masalah teknis. Lomba digelar setiap tahun dan disambut ansusias ribuan warga yang berdiri di sepanjang pesisir pantai.
Saat lomba baru dimulai, para passandeq (pelaut sandeq) sempat terlihat kesulitan menggerakkan perahu, lantaran layar tidak mendapat tiupan angin. Passandeq terpaksa mendayung menggunakan kaki, lantaran dalam lomba Segitiga ini, peserta tidak diperkenankan menggerakkan perahu menggunakan alat bantu selain mengandalkan tiupan angin.
BACA JUGA: Selamatkan Penyu, Turis Lepas Ratusan Tukik di Polewali Mandar
Para passandeq berharap event sandeq race ini dapat terus digelar sebagai salah satu syombol kebanggaan nelayan di daerah ini.
"Saya sudah seringkali mengikuti event ini, saya merasa senang dan bahagia karena dapat turut berpartisipasi dalam upaya melestarikan keberadaan perahu sandeq," ujar Kale pemilik perahu Sandeq Cahaya Mandar.
BACA JUGA: Ini Dia Bentuk Telur Ikan Terbang yang Mahal dari Polewali Mandar
Pada tempat terpisah, Tim Percepatan Pengembangan Bahari Kementrian Pariwisiata mengaku, event sandeq race sengaja dilaksanakan untuk melestarikan budaya bahari nenek moyang suku Mandar.
"Perahu sandeq akan punah jika warga tidak lagi memakainya, tujuannya ada dua mempromosikan wisata daerah, serta menjaga komitmen pemerintah daerah untuk melestarikan perahu sandeq yang sudah terkenal di seluruh dunia," ungkap Ranta Suranti kepada wartawan.
Rencananya, event marathon lomba perahu sandeq akan dimulai pada Kamis besok, memulai start dari Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, dan dijadwalkan Finish di Kabupaten Mamuju, Jumat, 16 Agustus mendatang. Lomba perahu sandeq ini akan melalui beberapa etape yang diisi dengan sejumlah rangkaian kegiatan.
No comments:
Post a Comment