Ilustrasi. (CNN Indonesia/Harvey Darian) |
Jakarta, CNN Indonesia -- 'menendang' mitra perusahaan pemasaran dari platform media sosial itu setelah perusahaan tersebut ketahuan diam-diam mengumpulkan data pribadi pengguna. Data pengguna yang diambil adalah lokasi pengguna, informasi di profil, hingga foto agar bisa membuat iklan lebih tepat sasaran.
Dilansir dari Cnet, perusahaan tersebut bernama Hyp3r. Selain itu, Hyp3r juga dilaporkan mengumpulkan Instagram Stories yang sesungguhnya dirancang menghilang setelah 24 jam dan tidak dapat diakses di Application Programming Interface (API) Instagram.
"Tindakan Hyp3r tidak disetujui dan melanggar kebijakan kami. Sebagai hasilnya, kami telah menghapusnya dari platform kami. Kami juga telah melakukan perubahan produk yang seharusnya membantu mencegah perusahaan lain dari mengumpulkan (scrapping) halaman lokasi publik dengan cara ini," kata juru bicara Instagram.
Hyp3r mengumpulkan data dari halaman Lokasi Instagram yang menyoroti foto-foto akun instagram yang telah memiliki tag lokasi. Halaman Lokasi ini bisa dilihat oleh siapa saja, bahkan tanpa log-in orang bisa melihat halaman tersebut. Pemutusan kerja sama dengan Hyp3r juga membuat Instagram harus melakukan pembaruan ke platform. Pembaruan ini memutus akses ke halaman tersebut apabila pengguna tidak log-in ke akun Instagram.Dilansir dari Business Insider, Hyp3r membantah melanggar aturan Instagram. Hyp3r berpendapat bahwa mengakses data publik di Instagram dengan cara ini adalah sah dan dapat dibenarkan. Hyp3r yakin bahwa masalah dengan Instagram akan diselesaikan segera.
Hyp3r disebut tidak mengakses data non publik apa pun dari pengguna Instagram yang menetapkan pengaturan privasi profil mereka menjadi 'private'. "Hyp3r adalah dan selalu menjadi, sebuah perusahaan yang memungkinkan pemasaran yang otentik dan menyenangkan yang sesuai dengan peraturan privasi konsumen dan Ketentuan Layanan jejaring sosial. Kami tidak melihat konten atau informasi apa pun yang tidak dapat diakses secara publik oleh semua orang secara online," kata CEO Hyp3r, Carlos GarciaSebelumnya, pemilik Instagram, Facebook telah diawasi pengawasan sejak tahun lalu karena masalah Cambridge Analytica. Perusahaan tersebut menyalahgunakan data pengguna Facebook menjelang pemilihan presiden AS 2016. Sejak itu, CEO Facebook Mark Zuckerberg telah bersaksi di depan Kongres dan Parlemen Eropa untuk menjelaskan penanganan data pengguna Facebook. (eks/eks)
No comments:
Post a Comment